Numeration In Montessori

Menurut Dr. Montessori anak usia 3th sudah tahu cara berhitung meskipun baru sebatas satu, dua, tiga. Lalu beliau berpendapat bahwa anak dapat mempelajari "numeration" dengan mudah didalam menghitung sebuah benda. Maka pengenalan "nemeration" harus dibuat menarik untuk menjaga minat belajar anak.

Lalu untuk mengajarkan ttg numerasi ini berdasarkan metode empiris beliau menggunakan aparatus the series of ten rods atau biasa disebut long number rods (krn ada seri kecilnya juga). Aparatus ini berupa tongkat yg setiap panjangnya mewakili 1 bilangan angka dengan pewarnaan merah-biru dan dimulai dari merah. Ukuran yang terpendek kewakili desimeter dan yang terpanjang mewakili meter. Dan setiap kenaikan bilangan angka diwakili oleh 1 desimeter. Ini emak2 jaman baheula g usah ngiri yah kalau dulu belajar konversi panjang pas SD cuma disuruh bikin tangga2an doang lha ini masih piyik udh g asing sm konversi panjang dan nyata pulak bendanya bukan pake tangga km sampe mm, wkwkwkwk. Back to aparatus, aparatus ini di desigm sedemikian rupa jika dijumlahkan dari sisi vertikal maupun horizontal jumlahnya akan tetap sama lho 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dan menariknya akan membentuk sebuah segitiga. Begitulah aparatus ini dirancang sedemikian rupa untuk menjaga minat anak.

Untuk memasuki "numeration" ada beberapa tahapan yang harus dilalui anak untuk mke a sense sebuah simbol angka menggunakan aparatus ini.

Pertama anak akan menyusun tongkat ini, baru sekedar menyusun saja. Lalu anak mengurutkan tongkat berdasarkan panjangnya dari yang terpendek hingga tertinggi. Nah dari sinilah anak belajar berhitung. Sepertinyg dijelaskan diawal bahwa anak akan lebih mudah mempelajari "numeration" dengan menghitung benda.

Tahapan selanjutnya adalah direktris (sebutan guru perempuan dimetode Montessori) akan memilih satu tongkat dan menunjukkannya ke anak lalu berhitung. Setelah itu direktris meminta anak untuk memberikan tongkat yg panjangnya 1 nomer berikutnya. Lalu anak akan memilih berdasarkan Visual. Lalu direktris memverifikasi pilihan anak dgn meletakannya dibawah tongkat pertama td dan menghitungnya. Kegiatan ini dilakukan untuk memberi penamaan khusus untuk setiap bagian tongkat. Lalu menyebutkan ini potongan pertama, potongan kedua. Sampai pada akhirnya diringkas sebagai satu, dua, tiga, dst.

Berikutnya angka dipresentasikan sebagai sebuah tanda grafis. Menggunakan aparatus sandpaper numeral. Sama seperti sandpaper letters. SPN dipresentasikan seperti SPL. Dan anak akan "tracing number" dengan jarinya sama seperti tracing huruf. Disinilah anak belajar simbol angka dan menulis angka.

Baiklah mak tak usah terheran2 gitu lah. Jadi anak belajar "numeration" g ujug anak dikasih tahu ini satu, dua, tiga dst udah gitu lsg pake simbol 12345 lagi. Nanti anaknya bingung ini (12345) apa mak? Hihihihi. Jadi dimetode Montessori untuk mengenal sebuah simbol angka itu dimulai dr kemampuan sensorial dan visual anak mak. Dari anak membedakan panjang pendek, melihat pola lho. Baru berhitung. Sampai anak paham satu itu berapa, dua itu berapa banyak dari satu dst. Baru anak kenal simbol 12345 yaaa. Jadi selalu urutannya dari konkrit ke abstrak yah mak. Simbol selalu belakangan. Okeeeeeeeeh

Sekian dulu yah mak, masih panjang sih urutannya ada mengenalkan "nol" trs ada ganjil genap sampai operasional berhitung.

Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan Populer