Writing In Montessori

Di dalam metode Montessori anak tidak diajarkan untuk "menulis". Berdasarkan pengamatan Dr. Montessori, Anak yang men"design" akan bisa menulis. Kalau jaman emak dulu nulis huruf pake acara dibuat titik2 trs ditebalkan, ato g tangannya digerakin sm tangan guru buat bikin huruf, sapaa nih yg dulu begini, hihihihi. Disinilah pentingnya sebuah "design" di dalam persiapan menulis anak.

Untuk mengakomodasi kebutuhan ini digunakan aparatus "metal insets". Aparatus ini menggabungkan 2 konsep sekaligus. Yang pertama adalah sebuah bangun datar. Dan sebuah tracing (bingung ngartiin dlm bahasanya) didalamnya. Dua konsep ini saling berhubungan yang akan menghasilkan sebuah garis. Garis akan terbentuk jika kita mengikuti petunjuk dan arah; tracing tanpa arah (asal-asalan) bukanlah sebuah garis tapi goresan tanpa nama. Jadi ketika menggunakan aparatus ini anak akan membuat sebuah bangun datar lalu membuat tracing di dalamnya. Jadi garis yang terbentuk dr tracing tadi kan arahnya jelas (ngikutin bangun datarnya). Nah dari sini akan terbentuk konsep garis dalam pemikiran anak.

Kalau di metode lain persiapan untuk menulis seorang akan akan membuat berbagai jenis garis. Lalu membuat tracing dgn bentuk2 bangun datar sederhana. Lalu membuat bentuk yg lebih kompleks. Di dalam metode Montessori diajarkan bahwa anak harus bisa membedakan garis lurus dgn garis lengkung, garis vertikal dgn horizontal dan berbagai garis miring. Dari sini anak akan mengerti bahwa gabungan antara dua atau lebih dari beberapa garis akan membentuk sebuah "figure".

Pertama anak akan membuat garis vertikal. garis ini sesuai dgn keadaan alami gerak mata dan tangan anak (paling mudah). Lalu garis horizontal, garis ini berlawanan dgn arah gerak mata dan tangan. Jika dimulai dgn garis horizontal anak akan merasakan sakit (krn arahnya berlawanan dgn arah gerak mata dan tangan). Lalu garis miring untuk membuat sesuatu yang lebih kompleks. dan terakhir garis lengkung untuk memberikan ketegasan. Dari garis2 inilah anak akan siap belajar menulis sebuah huruf.

Dari hasil pengamatan Dr. Montessori, anak yg menjahit memiliki kemampuan yg baik dlm membuat garis. Diawali dr memasukkan benang ke dalam lubang jarum hingga menjahit beberapa bagian. Dari sini berangkat bahwa keterampilan tangan anak yg diasah dalam exercise of practical life akan membantu kemampuan anak untuk menulis.

Setelah mengajari anak membuat garis2 didalam bangun datar. Berikutnya adalah mengajari anak untuk menyentuh bentuk dari huruf alfabet. Jika kita hanya mengajarkan anak seperti,  "O bentuknya bulat atau huruf apa ini". Anak akan menemui banyak kesalahan karena anak hanya melihat. Maka dibuatlah aparatus Montessori berupa sandpaper letters dan large moveable alphabet.

Menurut Dr. Montessori ketika anak belajar huruf dengan menyentuhnya atau merabanya. Akan lebih menarik anak untuk bereksplorasi dan cara ini memfasilitasi anak secara visual dan motorik. Ketika ujung2 jari menyentuh huruf maka secara otomatis akan mengajari anak gerakan untuk menulis secara nyata. Gerakan inj penting untuk memproduksi berbagai jenis bentuk huruf. Menurut beliau Untuk dapat menulis ada 3 tahapan yang harus dilalui oleh anak. 1. Mengetahui cara memegang pensil 2. Menyentuh/meraba huruf menggunakan jari telunjuk dan tengah 3. Meraba huruf menggunakan stik kecil.

Jadi di dalam metode Montessori g ada anak ujug2 disuruh nulis yah mak. Anak harus dapat memegang grip pensil secara benar dulu (ini dilatih di metal insets). Kalau belum bener g boleh lanjut kenal huruf tp harus disiapkan dulu otot yg akan digunakan untuk menulis lewat exercise of practical life. Kalau sudah oke pegang pensilnya boleh kenalan sama huruf. Tapi harus lewat fonik dulu. Lalu disimbolkan. Baru deh anak meraba2 huruf. Dari sini anak akan belajar gerakan "fashion of writing". Oh iya mengajarkan huruf di Montessori tidak berdasarkan abcdefgh tapi berdasarkan analogi bentuk. Jadi huruf dikelompokkan berdasarkan "keluarga" bentuknya. Ooooowww jadi arah gerakan rabaannya teratur mak dan memudahkan anak pastinya, make a sense bgd. Misalnya keluarga ceh (red: C) terdiri dari c a o d g q. Huruf2 td bentuk dasarnya adalah huruf c. Begitu pun keluarga huruf lainnya. Setelah itu menulis di tray beras/pasir. Voilaaaa anak sudah bisa menulis dgn fashion of writing huruf tanpa kebalik antara b dgn d, p dgn q.

Oh iya, Anak yang melihat, mengenal dan meraba huruf sebenarnya mereka secara tidak langsung belajar membaca dan menulis. Karena menyentuh/meraba dan melihat huruf secara bersamaan akan menghasilkan "image" yang lebih cepat karena koordinasi dari 2 panca indera. Lalu muncullah dari melihat bisa membaca dan dari meraba bisa menulis.

Di dalam metode Montessori menulis didahulukan darpada membaca. Why?
Menulis = muscular sense, ini mudah berkembang dimasa anak2 sehingga menulis merupakan hal yang mudah untuk anak. Ini bisa dgn memfasilitasi anak atau memang spontan, alami dr anak.

sedangkan

Membaca = abstract intellectual culture. membutuhkan banyak latihan  dan diperlukan perkembangan kecerdasan superior. Karena di dalam membaca anak akan menginterpretasi simbol dan menganalisis huruf dari suara yg keluar untuk mengerti sebuah kata.

Sekian rangkuman tentang menulis didalam Metode Montessori yaaaa.

Terima kasih sudah menyimak. Semoga bermanfaat.

Komentar

  1. Dear mommy ica,

    Ditunggu share materi ttg insert design-nya yaa

    Terima kasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer