Ngikut teori parenting yg mana yaaa???

Sebagai ibu baru yg terus belajar tentu saja saya g lupa nyari dan ngubek2 yg namanya teori2 parenting. Apalagi anak pertama, beeeugh nervous abis dlm mendidik anak tkt g bs mendidik anak dgn baik pdhl anak itu investasi dunia-akhirat. Takut salah pola asuh lah, takut anak g nurut lah, takut anak g sukses lah takut ini itu ini itu sampai seluruh dunia menyalahkan emaknya dan dianggap g becus ngedidik anak. Alih-alih belajar cara ngedidik anak yg ada malah bingung mau pakai teori yg mana ini, kalau anaknya begini teori siapa nih yang dipakai saking banyaknya teori parenting yg seliweran di kepala. Jgn ditanya punya berapa banyak buku parenting belom lg hasil print artikel2 parenting yg menurut kita bagus ditambah donlotan video dr youtube. Haayoooo sapa emak2 yg begitu? Samaaa. Tiap bulan selalu beli buku parenting baru.

Sudah belajar teori X pengen diterapkan ke anaknya lho kok yaa g mempan g cocok ciiin. Anaknya ttp aja begitu lagi. Duh Gusti, salah dimananya sih? Ada kalanya teori2 parenting sama sekali g berlaku buat aqilah lho, sampai sering keabisan akal buat ngedidik dia. Sampai akhirnya saya melepaskan satu per satu teori parenting yang saya anut dan berusaha percaya diri dgn naluri sebagai ibu. Dan lebih banyak kepakenya insting dan naluri saya sbg ibu dlm mendidik aqilah.

Hingga saya berpikir, saya ini seorang ibu lho. Masa Allah g berikan saya kemampuan untuk mendidik anak? Bukankah ibu adalah madrasah pertama anak? Pastilah Allah mengilhamkan jalan itu. Saya merasa kebanyakan berteori parenting seperti melumpuhkan naluri dan insting keibuan deh. Terlalu teoritis dan menyamaratakan anak. Pdhl setiap anak itu unik.

Tapiii, Kenapa yaa saya suka merasa ragu ditengah jalan saat mendidik anak yaaa? mungkin karena saya kurang percaya diri kali yaa, sehingga bisikan dan masukan-masukan dari kiri kanan tentang pendidikan anak membuat saya ragu. Atau karena terlalu banyaknya pengetahuan yang saya serap tentang pendidikan anak,  Sementara pengetahuan pengetahuan tersebut tidak kompetibel satu dengan yang lainnya. Liieeeer euy. Sehingga pada akhirnya terlalu banyaknya pengetahuan dan teori tersebut membuat saya stress, malah terbebani dalam pendidikan anak bukan membantu dalam mendidik anak. Atau yg paling parah karena dalam proses mendidik anak, saya kurang meminta petunjuk dan arahan kepada Allah bagaimana sebenarnya mendidik anak itu. Astaghfirullah.

Sebagai ibu dengan segala kelemahan dan keterbatasan, tentu saja saya melakukan sejumlah kesalahan dalam mendidik aqilah. Namun, cinta dan ketulusan akan mengkoreksi segala kelemahan dan kesalahan tersebut. Semoga. Jika ditanyakan kepada saya "apa modal yang terbaik dalam parenting?", sepertinya saya akan mengatakan modal terbaik dalam parenting adalah cinta dan ketulusan. Menurut hemat pribadi saya pada dasarnya menaklukan seorang anak adalah menaklukan hatinya.

Teori parenting? Lumayan ngebantu juga. Akan tetapi, Parenting yang baik seharusnya parenting yang mampu meningkatkan kepercayaan diri orangtua untuk mendidik anak-anaknya sendiri. Sedangkan parenting yang buruk adalah parenting yang membuat orangtua tergantung kepada para mentor parenting dalam mendidik anak-anaknya. Jangan sampai teori parenting yang kita pelajari melumpuhkan naluri, intuisi dan firasat parenting kita. Oleh karena itu, meminta petunjuk tuntunan dan arahan dari Allah adalah hal yang sangat penting sebelum memulai sebuah pendidikan anak. Jika sudah, maka bismillah, dan sisanya kita bertawakal kepada Allah.

Tetap optimis, karena Allah telah menginstall parenting pada tiap fitrah orangtua.

Semangat!!!

Komentar

Postingan Populer