PEMANASAN PEKAN 5

▛▀▀ ❅ ❄ ❆ ▀▀▀ ❅ ❄ ❆ ▀▀▜

🥀  *PEMANASAN*
          ``` Pekan 5```
                  
═══════════════      🥀 ═════════🥀
              
══════════════

🔥 *Pemanasan Materi Pekan 5* 🔥

🍄🍄1. Kenapa tahsrif lughawi fi'il amr dan fi'il nahiy hanya untuk 6 dhamir saja?

Karena tashrif untuk fiil mengacu pada isim dhomir. Fiil amr dan fiil nahiy merupakan kata perintah untuk kata ganti orang kedua. Dalam bahasa arab kata ganti orang kedua ada 6 yaitu : anta antuma antum anti antuma antunna Sehingga tasrif lughawi fiil amr dan fiil nahiy hanya untuk 6 dhomir saja.

🍄🍄2. Sebutkan tahsrif lughawi isim fa'il dari kata نَاصِرٌ untuk dhamir nahnu!

Tatsniyah mudzakkar نَاصِرَانِ/نَاصِرَيْنِ Jama mudzakkar salimنَاصِرُوْنَ/نَاصِرِيْنَ Tatsniyah muannats نَاصِرَتَانَ/نَاصِرَتَيْنِ Jama muannats salimنَاصِرَاتٌ

🍄🍄3. Jelaskan kandungan hadits 8 & 9!

Kandungan hadist 8 :

🍄 Bahwa terhadap orang orang semacam itu, (kaum penyembah berhala dan kaum Musyrik Arab serta orang yang tidak beriman, bukan golongan Ahli kitab, dan mereka yang mengakui keesaan Allah). Untuk terpeliharanya orang-orang semacam itu tidak cukup dengan mengucapkan laa ilaaha illallaah saja, namun kita harus dan wajib  memerangi mereka sampai mereka mengucapkan kalimat tidak ada ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat, serta menunaikan zakat.
🍄Kalimat, “Dan perhitungannya terserah kepada Allah”. Barangsiapa menampakkan keislaman, maka hal itu diterima darinya. Adapun hakikat perkaranya diserahkan kepada Allah.

Kandungan hadist 9 :

🍄Kita wajib meninggalkan segala apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasulullah
🍄Kita wajib melakukan segala apa yang diwajibkan oleh Allah dan Rasulullah
🍄 Barangsiapa tidak mampu mengerjakan sebagian hal hal yang diperintahkan, maka cukup baginya untuk mengerjakan sesuai dengan kesanggupannya.
🍄 Seseorang tidak sepatutnya banyak bertanya,  terlebih pada zaman turunnya wahyu, sehingga menimbulkan jawaban yang bermacam-macam.
🍄Banyak bertanya dan menyelisihi para nabi menjadikan kebinasaan orang orang sebelum kita.

🍄🍄4. Bagaimana sikap kita tentang taqdir !
Nabi SAW bersabda: "Tidaklah beriman seseorang hingga dia beriman kepada takdir baik dan buruk; meyakini bahwa apa yang telah ditakdirkan menimpanya tidak akan meleset darinya dan apa yang ditakdirkan tidak menimpanya tidak akan menimpanya" (Shahiih Sunan at-Tirmidzi, oleh al-Albani)
Rukun takdir atau tingkatan taqdir (maratibul taqdir):
🍄Tingkatan pertama: ‘Al-‘Ilm (Ilmu) Yaitu, beriman bahwa Allah Ta’ala Maha Mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi, sedang terjadi, dan yang belum terjadi
🍄Tingkatan kedua: Al-Kitabab (Pencatatan) Yaitu, mengimani bahwa Allah telah mencatat segala apa yang telah diketahui sebelumnya dari semua takdir makhluk-Nya dalam Lauhul Mahfuzh.
🍄Tingkatan ketiga : Al-Iradah wal Masyi'ah (keinginan dan kehendak), Dialah yang memberikan petunjuk kepada orang yang dikehendaki karena rahmat-Nya dan menyesatkan orang yang dikehendaki karena hikmah-Nya
🍄Tingkatan keempat: Al-Khalq (Penciptaan) Maksudnya, beriman bahwa sesungguhnya Allah Pencipta segala sesuatu.

Komentar

Postingan Populer