Anakku Terjatuh

Dunia anak sepertinya g jauh dari jatuh deh, yaaa kan? Entah karena kesandung atau karena ketinggian atau karena masalah keseimbangan, dll

***

Hari ini aqilah terjatuh lalu dahinya terbentur dinding, blassst. Whoooaa, whoooaa mami mami..... nangisnya menggelegar

Ini bisa dipastikan dia kesakitan kalau dia tidak menangis berarti masih diambang batas rasa sakitnya aqilah. Mommyica datang langsung peluk aqilah tanpa sepatah kata pun. Rangkul, peluk, usap2 punggung belakang dan cium kepalanya hingga tangisannya reda. Setelah tangisannya hilang, mommyica langsung beri senyuman termanis, kalah teh manis, wkwkwkwk.

M: kenapa sayang?
A: ini mi (sambil nunjuk dinding)
M: hmmmmm
A: aku hati2 ko,
M: hmmm
A: tapi jatuh terus kejeduk
M: hmmmm, qodarullaah yah nak
A: iya qodarullaah
M: aqilah sampai nangis, pasti sakit yah nak?
A: iyaa ini sakit mi dahinya
M: sekarang masih sakit?
A: sedikit
M: syafakillah yah sayang
A: nanti Allah sembuhin aku yah mi

Begitulah kira-kira gambaran mommyica ketika menghadapi aqilah yang terjatuh.

****

Ketika anak terjatuh

1.ibu harus tenang g boleh panik. Meskipun kondisinya anak terluka ibu harus tetap tenang. Kalau ibunya panik apalagi anaknya, yeee kan? Emang emak2 tuh kudu kepala dingin, hati hangat.

2. Biarkan anak menangis.
Jangan menyuruh anak berhenti menangis. Why? Ini sebenarnya melatih anak mengelola dan menghargai emosi. Lagipula hal yang wajarkan kalau orang kesakitan menangis. Tiba-tiba kok mommyica kebayang psikopat yah, naudzubillah min dzaliiik. Lihat aja si psikopat ketika lawannya menangis merintih dia g peduli dan semakin sangar. Bisa jadi karena ia dibesarkan dgn cara seperti diatas, seolah menangis itu tanda seorang yang lemah. Meskipun anak laki2 biarkan si anak menangis, jangan sampai keluar "anak laki2 g boleh nangis", bahaya ini. Bisa jadi ini cikal bakal suami yang g peka dengan istrinya dan mengaggap cengeng istrinya ketika sang istri menangis. belum lagi kalau ia menjadi seorang bapak, bisa-bisa ia akan menjadi bapak yang dingin terhadap anaknya. Ketika anaknya menangis si bapak malah menghardik anaknya. Astaghfirullah.
So, Ikutin aja sampai berapa lama anak sanggup menangis

3. Berikan pelukan, usapan dan kecupan
Supaya nangisnya g lebay dan kelamaan poin ini penting lho. Tapi kudu tulus, sampai anak bs merasakan hangatnya dekapan sang ibu. Agar anak merasa "hey, ada ibu disini". Ada ibu yang meyediakan tempat untuk menangis

4. The power of "hmmmm"
Hmmmm disini menggantikan "nyerocos bin mengintrogasi bin mengintimidasi" anak. Biarkan anak bercerita dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Jangan menyalahkan anak apalagi sampai melabeli anak "kamu sih g hati-hati". Hati-hati mak bisa jadi dikemudian hari si anak menjadi tidak PeDe karena merasa dirinya tidak bisa hati-hati. Stop mengintimidasi anak, siapa sih yang kepengen jatuh, jangan sampai anak merasa bersalah dan harga dirinya hancur karena si emak meyalahkannya.

5. Biarkan anak yang menyimpulkan
Setelah "hmmmmm" biarkan anak yang meyimpulkan sendiri tentang peristiwa yang baru saja dialaminya. Tugas ibu hanya merefleksikannya.

6. Doa
Doakan anak karena ini sangat meyentuh hatinya. Tatap matanya dan ucapkan doa dengan lembut. Dan ajari anak untuk meminta kesembuhan kepada Allah.

***

Memang kebanyakan reaksi mommyica kalau aqilah menangis yah begitu, tenang dan seloow aja selama g mengancam keselamatan jiwa. Berusaha tenang walaupun hati ketar-ketir.

Dan, harus tetap berdoa Semoga Allah Ta'ala senantiasa menjaga dan melindungi buah hati kita dari segala marabahaya. Aamiin

#level1
#day4
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip 

Komentar

Postingan Populer