Kepingan Puzzle Pengasuhan

hari ini saya akan melanjutkan cerita tantangan dihari ketiga. Hari ini spesial satu hari saya dedikasikan untuk menyusun kepingan puzzle pengasuhan aqilah agar semakin lengkap.

Aqilah itu punya sifat bawaan koleris berdasarkan pembagian kepribadian oma Florence Littauer yang memiliki hasrat untuk mengendalikan dan mengatur. Salah-salah maminya diatur dan dikendalikan oleh aqilah. Meskipun pembagiannya masih terlalu umum tapi yah lumayan ngebantu untuk memahami si aqilah. Tantangan banget sih untuk tetap memelihara sifat bawaannya tp tetap bisa dikendalikan.

Persiapan: mengenali diri sendiri (kelebihan dan kekurangan), mengenali sifat anak, mempelajari ilmu komunikasi produktif

Segera kita mulai ceritanya yaa

******

SIAPKAN KASIH SAYANG TANPA BATAS
Dari semalam saya sudah menyiapkan mental bahwa saya akan menebar kasih sayang sepanjang hari. Membuang semua energi negatif saya. Sekitar 10 menit sebelum membangunkan aqilah, saya berbisik lembut ditelinganya. "Aqilah, mami mencintaimu nak. Mami menyayangimu nak. Anak sholehah mami bla bla bla". Ketika matanya terbuka yg dia lihat adalah senyum maminya. Dan dia pun langsung memeluk maminya padahal semalam dia ngambek berat sama maminya lantaran ditinggal tidur duluan. Tapi pagi ini diawali dengan lingkaran tangan mungil di leher mami.

BIARKAN IA MEMILIH DAN HARGAI
Ketika jam sarapan. Saya pun bertanya, "de, sarapan yuk". Anaknya jawab, "aku kan g lapar mi". Well, saya memilih menunggu dia yang minta makan sendiri daripada memaksanya untuk sarapan. Ini sebenarnya agar dia tidak merasa bahwa saya mengabaikan perasaannya. Saya khawatir bila saya mengabaikan perasaannya ia akan merasa bahwa perasaannya salah dan ia tumbuh menjadi anak yang tidak percaya pada hati nuraninya. Sampai akhirnya dia bilang, "mami, aku lapar".
"Aqilah mau makan apa? ada sop, chicken dan sandwich". Ia pun memilih chicken tanpa nasi dan makan sendiri meskipun makannya sedikit kali ini saya tidak akan memaksanya untuk menghabiskan. Hingga akhirnya ia merasa belum kenyang dan meminta sandwich dan habis setengahnya. Di fase ini selama berkomunikasi saya selalu tersenyum dan bertutur kata lembut lho,  biasanya mah suara udah kayak kaleng kerupuk deh.

AMALKAN APA YANG ANDA AJARKAN
Saya mengajarkan aqilah jika ingin mengganti permainan maka ia harus merapikan mainan sebelumnya. Pagi ini belum selesai membaca 1 jilid buku A aqilah sudah minta buku B. Maka dia harus merapikan buku A. Saya pun hanya mengingatkan aturannya, alhamdulillah dia melakukannya dan ketika dibantu dia menolaknya ternyata dia punya cara sendiri untuk merapikannya.

BERI ANAK SESUATU UNTUK DIATURNYA
Ini penting banget buat anak koleris lho karena memang mengatur itunkebutuhan emosinya. pasalnya kalau tidak ada yang bisa dia atur maka bisa jadi Anda yang akan diaturnya. Hari ini kami membaca beberapa jilid buku. Dan saya memberi kepercayaan kepada aqilah untuk mengatur letak bukunya, mengatur posisinya, mengatur urutannya. Dan dia senang sekali ketika ia berhasil mengatur sesuai dengan apa yang ia kehendaki.

PUJIAN
Pujian dan pengakuan prestasi juga termasuk bagian dari kebutihan emosi si koleris. Itulah sebabnya ketika saya menggunakan strategi memberi pujian dia senang sekali dan selalu ingin melakukan sesuatu untuk saya. Tapi pujiannya harus jelas dan tidak berlebihan. Misal, ketika ia berhasil merapikan bukunya. "Aqilah terimakasih yah sudah bertanggung jawab merapikan bukunya". Pemberian pujian juga bisa menaikkan self-esteemnya lho. Ini patut dicoba untuk balita.

******
KEPINGAN PUZZLE ITU MULAI TERLIHAT

Alhamdulillah hari ini saya berhasil melewati hari bersama aqilah TANPA emosi,  TANPA LELAH dan saya lihat rona bahagia diwajahnya.

Hai ibu, siapkan pagi yang indah untuk memulai hari bersama anakmu. Awal yang baik akan memberi dampak yang baik sepanjang hari. Bereskan hatimu ketika akan tidur.

Hindari pekerjaan yang menyita waktu berduaan dengan anak. Ba'da Ashar saya khilaf main HP eh anaknya sedikit kecewa dan mulai caper. Ketika HP saya letakkan kembali dan meminta maaf padanya alhamdulillah kami menyatu lagi. Setelah itu saya iseng dan memang ia tidak suka kalau ada yang mengganggu waktu bersama kita.

Raihlah hatinya. Entah kenapa hari ini saya merasa bahwa saya dapat menyentuh hatinya. Aqilah mau melakukan apa yang saya katakan tanpa drama korea. Tidak lagi ia yang membuat aturan tapi kami bernegosiasi untuk menyelesaikan permasalahan kami. Betapa raut wajahnya menampakkan cinta yang begitu besar untuk maminya.

Belajar memahami perasaan anak. Hari ini saya belajar reframing dari sudut pandang anak. Ketika aqilah bilang ia tidak lapar. Biasanya saya tetap ngebujuk supaya mau makan. Tapi kali ini saya membiarkannya, sempet deg-degan juga sih soalnya kan aqilah memang ada masalah sama pencernaannya tp tetap besabar dan berdoa cukup ampuh untuk meredamnya. Mungkin memang benar dia belum lapar dan ketika makan pun saya melihat dia sangat menikmati makannya. Pemandangan langka sekali ini.

Menggunakan kaidah komunikasi produktif. Hari ini saya menggunakan beberapa poin. Poin mengendalikan emosi, jelas menggunakan pujian, menggunakan intonasi yang ramah, memberikan pilihan. Alhamdulillah pesan yang saya sampaikan ditangkap baik oleh aqilah. Karena kunci kesuksesan dalam pengasuhan adalah komunikasi.

*****

Terus bersabar berusaha mengisi semua kepingan puzzle pengasuhan aqilah. Kepingan ini disusun agar semakin terlihat jelas fitrah bawaannya. Agar pengasuhan berikutnya tidak menciderai fitrahnya.

#level1
#day3
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komentar

Postingan Populer